SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI SMP NEGERI 23 SURABAYA

SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH

SAMBUTAN KEPALA SEKOLAH

A ssalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT disertai rasa syukur karena dengan bimbinga...

Selasa, 11 September 2018

KELOMPOK KERJA BIOPORI

A.Latar Belakang Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Menunjukkan Foto melalui mikroskop elektron yang menggambarkan dua buah lubang yang terbentuk oleh cacing (pada lingkaran kuning bagian atas) dan lubang yang terbentuk oleh aktifitas akar tanaman (pada lingkaran kuning bagian bawah). Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah Atau dengan perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi. Secara alami kondisi seperti itu dapat dijumpai pada lantai hutan dimana serasah atau bahan organik terumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan organik ini selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber energi) bagi berbagai fauna tanah untuk melakukan aktifitasnya termasuk membentuk biopori. Pada ekosistem lantai hutan yang baik, sebagian besar air hujan yang jatuh dipermukaannya akan diresapkan kedalam tanah. Ekosistem demikian dapat ditiru di lokasi lain dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya, dan sejenisnya. Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang terbentuk. Kesinergisan antara lubang vertikal yang dibuat dengan biopori yang terbentuk akan memungkinkan lubang-lubang ini dimanfaatlkan sebagai lubang peresapan air artifisial yang relatif murah dan ramah lingkungan. Lubang resapan ini selanjutnya di beri julukan LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat sebagai LRB. Keunggulan dan Manfaat Lubang Biopori Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan (3) memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria. Meningkatkan Daya Resapan Air Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2. Dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air. Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya. Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya.Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi pemanasan global danmemelihara biodiversitas dalam tanah. Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat dihindari. B.DASAR HUKUM !.Kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup, Kemendikbud,Kemendagri,dan Kemennag penandatanganan kebijakan Tentang Pendidikan Lingkungan Hidup Tahun 2004. 2.Kemen Lingkungan Hidup dan Kemendikbud Menandatangani kesepakatan Bersama Nomor : KEP.07/MENLH/06/2005 dan NOMOR:05/VI/KB/2005Tentang pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.Tahun 2005 3.Penandatanganan Kepesepakatan Bersama antara Depdikbud dan Kemen LH No: 0142/U//1996 dan NO: KEP/89/MENLH/5/1996 Tentang dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup.Tahun 1996. 4. Pencanagan Program Adiwiyata oleh Kemendikbud sebagai tindak lanjut Kesepakatan bersama antara Kemendikbud dan Kemen LH,Tahun 2006. C.VISI DAN MISI VISI Pokja Biopori Adiwiyata SMP Negeri 23 Surabaya Unggul dalam prestasi,disiplin,santun,meningkatkan literasi,berbudaya lingkungan, anti narkoba dan kekerasan serta berpijak pada iman. MISI Pokja Biopori Adiwiyata SMP Negeri 23 Surabaya 1. Membentuk peserta didik unggul dalam prestasi akademik dan non akademik. 2. Mengoptimalkan kecerdasan intelektual,emosional, spiritual,dan sosial. 3. Terampil dalam penguasaan teknologi informasi,komunikasi sesuai kompetensinya. 4. Membentuk pesrta didik berbudi luhur ,berperilaku disilin, jujur,Santun dalam mengaktualisasikan etika dan norma agama. 5. Mengajak warga sekolah dan masyarakat meningkatkan budaya literasi. 6. Mendorong warga sekolah untuk peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup. 7. Mengajak warga sekolah untuk mencegah pencemaran dan kerurakan lingkungan. 8. Merangsang warga sekolah berperilaku aktif,inovatif,memanfaatkan limbah menjadi sesuatu bernilai ekonomis. 9. Mewujudkan sekolah anti narkoba dengan membentuk kader dan satgas P4GS. 10.Mengendalikan diri tidak melakukan kekerasan,perundungan/ bullying terhadap teman atau orang lain. 11.Mengimplementasikan ajaran agama dan toleransi umat beragama D. MOTTO Motto Pokja Biopori Adiwiyata SMP Negeri 23 Surabaya 1.SAMPAH ORGANIK HARUS TERMANFAATKAN 2.BERIKAN NAPAS DAN MAKANAN UNTUK ORGANISME DAN MIKROORGANISME DI BAWAH TANAH AGAR MEREKA JUGA BAHAGIA 3.DIA ORGANISME DAN MIKROORGANISMEBAWAH TANAH JUGA MAKLHUK HIDUP SAMA SEPERTI KITA BUTUH NAPAS 4.MANUSIA HARUS PUNYA KASIH SAYANG TIDAK HANYA SESAMA MANUSIA TAPI JUGA HEWAN, TUMBUHAN DAN MIKROORGANISME 5.KEHIDUPAN TIDAK HANYA DI ATAS TANAH TAPI JUGA DI BAWAH TANAH, KITA HARUS TAHU DAN MENYAYANGI E. MANFAAT BIOPORI Manfaat Lubang Resapan Biopori 1. Meningkatkan daya peresapan air dan cadangan air dan tanah. 2. Mengubah sampah organic menjadi kompos. 3. Mengurangi emisi CO2 dan metan. 4. Mengatasi penyebab penyakit yang ditimbulkan oleh adanya genangan air. 5. Mencegah banjir. 6. Menjaga kebersihan lingkungan. 7. Menyuburkan tanaman. 8. Meningkatkan kualitas air tanah. 9. Menjaga keanekaragaman hayati di dalam tanah. 10. Mendukung penghijauan. 11. Meningkatkan cadangan air dalam tanah . F. PELAKSANAAN POKJA BIOPORI 1. Pelaksanaan dimulai bulan Juli 2019 s/d Juni 2020 2. Membuat biopori baru sejumlah 50 titik 3. Sumber dana dari sekolah Catatan: Setiap hari petugas piket mengontrol keadaan biopori di lingkungan sekolah. Setiap 2 minggu sekali semua anggota Pokja Biopori mengambil daun-daun yang sudah menjadi kompos diganti dengan yang baru. H. TATA TERTIB POKJA BIOPORI 1. Anak-anak dilarang mengambil tutup biopori. 2. Anak-anak dilarang membuka tutup biopori sebelum waktu yang ditentukan. 3. Anak-anak dilarang merusak biopori. 4. Anak-anak dilarang mengotori sekitar bIopori I. Cara Membuat Lubang Biopori 1. Buat lubang silinderis secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm 2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang. 3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput 4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan. 5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan. J. LAPORAN KEGIATAN POKJA I. POKJA : Biopori II.PROGRAM : Biopori